Dok foto "Deklarasi Gerakan Pencegahan Stunting.
PEKANBARU, SABTANEWS.COM - Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution, melakukan Deklarasi Gerakan Pencegahan Stunting. Deklarasi Ini berlangsung di Puskemas Sidomulyo Rawat Inap, Jalan Garuda, Kota Pekanbaru.
Ada sejumlah pejabat ikut dalam deklarasi itu. Mereka yakni Zaini Rizaldy (Kepala Dinkes Pekanbaru), Abdul Jamal (Kepala Disdik Pekanbaru), Muhammad Amin (Kepala Disdalduk KB Pekanbaru) dan Arnaldo Eka Putra (Direktur RSD Madani Pekanbaru.
Indra mendorong agar angka prevalensi stunting di Kota Pekanbaru ditargetkan turun menjadi 10 persen pada tahun 2023 ini. Sedangkan pada 2022 lalu angka prevalensi stunting di Kota Pekanbaru mencapai 18,8 persen.
Adanya deklarasi ini sebagai upaya bersama menyelesaikan stunting di Pekanbaru. Angka stunting pada tahun 2023 pun diharapkan terjadi penurunan.
"Kita berharap dengan intervensi yang kita lakukan kepada anak-anak mengalami stunting, di tahun 2023 kasus stunting bisa menurun," jelas Indra Pomi, dilansir dari Kominfo Pekanbaru,
Dirinya berharap pada akhir tahun ini kasus stunting bisa turun di bawah 10 persen. Ia menilai perlu peran serta seluruh elemen masyarakat untuk berkolaborasi.
"Target nasional pada tahun ini untuk prevalensi stunting yaitu di bawah 22 persen. Kita yakni pada tahun ini angka stunting di Kota Pekanbaru bisa di bawah nasional dan Provinsi Riau," ungkapnya.
Gerakan Aksi Bergizi dalam Jambore Kader Posyandu ini dalam rangka mencegah stunting di Pekanbaru. Remaja putri dan calon pengantin juga menjadi sasaran edukasi agar dalam kondisi sehat.
Pemerintah kota melalui dinas terkait melakukan penyuluhan dan menyalurkan bahan makanan kepada masyarakat yang beresiko stunting. Saat ini tercatat ada 35.000 anak yang beresiko stunting.