PEKANBARU, SABTANEWS.COM - Balimau Kasai dalam budaya kemelayuan semacam membuang dosa dengan dimandikan air limau, ucap Pj Walikota Pekanbaru dalam sambutan membuka event budaya Balimau Kasai menjelang masuknya bulan Ramadhan yang dilaksanakan dilapangan bola Alpha, jalan Cipta Karya, Kelurahan Sialangmunggu, Kecamatan Tuah Madani Kota Pekanbaru, Minggu (10/3/2024).
Lebih lanjut Pj Walikota Pekanbaru, Muflihun, S.STP., M.AP dalam sambutannya, mengatakan bahwa event-event seperti ini terus kita tingkatkan dan kembangkan, kita harapkan menjadi event tahunan dan masuk dalam kelender budaya Kota Pekanbaru.
"Walaupun zaman sudah canggih, maju dan modren, tapi namanya budaya terus kita majukan, kita gemingkan dan kita besarkan, kalau sekarang hadir 200 orang, untuk tahun depan kita usahakan 500 orang, dan kita dari Kota Pekanbaru mengapresiasi, karena budaya atau adat ini adalah langkah", tambah Muflihun.
"Terkait masuknya bulan suci Ramadhan, kemarin kita sudah rapat dengan Forkopimda dan berkoordinasi dengan Polda Riau, Polresta Pekanbaru untuk menutup tempat hiburan malam, walaupun itu termasuk fasilitas hotel, dan itu terhitung besok", ujar Muflihun.
"Selain itu, tim Yustisi, Sat Pol. PP dibantu TNI-Polri akan melakukan razia untuk kedai atau warung kopi, rumah makan untuk tidak buka disiang hari, untuk makanan cepat saji, hanya boleh dikirim atau take way, tidak dibenarkan makan ditempat. Dan untuk rumah makan non muslim, untuk dapat mengurus izin bukanya di DPMPTSP dan membentangkan spanduk ditempat jualannya", terang Muflihun.
"Hal ini kita lakukan, mengingat Pekanbaru tidak satu agama, ada Islam, Kristen, Budha dan yang lainnya, serta adat istiadat dan kebudayaan berbeda yang ada di Kota Pekanbaru, semua ini dalam rangka menjaga dan menghargai kerukunan serta toleransi beragama di Kota Pekanbaru yang kita cintai ini", imbuhnya.
"Dan semua itu sudah ada dalam surat edaran yang sudah kita sampaikan, apabila ada yang melanggar dari surat edaran tersebut, ada sanksinya, sesuai Perda nomor 13 tahun 2021", tambah Muflihun.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru, Masriya sangat mendukung event-event seperti ini.
"Dimana sebelum event ini berlangsung, panitia dari event ini jumpai kita dan menceritakan sejarah Balimau Kasai ini, ternyata sudah puluhan tahun turun temurun, dan ini ada suatu ke unikan Balimau Kasai yang dilakukan dilapangan ini", ujar Masriya.
"Yang mana seperti kita ketahui, biasanya balimau kasai ataupun namanya petang belimau diadakan ditepian sungai, tapi ini dilapangan, walaupun dulunya disini ada sungai, karena perkembangan zaman, sungainya hilang menjadi jalan raya, ruko dan yang lainnya, tapi tradisi ini tidak hilang", tambah Masriya.
"Dan kita berharap dengan kegiatan event seperti ini tetap dilaksanakan, kalau bisa lebih dimeriahkan. Karena adanya suatu ke unikan dalam event ini, kita akan mencoba angkat dan kita usulkan menjadi warisan tradisi budaya tak benda ke tingkat nasional", pungkas Masriya.