PEKANBARU, SABTANEWS.COM - Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Jeki Rahmat Mustika, memimpin Rapat Koordinasi untuk mengantisipasi potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Riau yang digelar di Aula Kiambang Polresta Pekanbaru, Kamis (25/07/2024) pagi.
Rapat ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut perintah atasan guna memastikan koordinasi solid dalam penanggulangan karhutla di Provinsi Riau, khususnya di Pekanbaru.
Kombes Pol Jeki menyampaikan bahwa terdapat beberapa titik hotspot yang menjadi perhatian utama di Riau, seperti di Meranti, Rohil, dan Inhu. Dia juga menyoroti kondisi cuaca panas di daerah Rumbai, Payung Sekaki, dan Bukit Raya yang meningkatkan urgensi untuk tetap waspada terhadap potensi karhutla.
"Dalam menghadapi puncak musim panas yang diprediksi BMKG pada bulan Agustus 2024, langkah-langkah antisipasi di daerah rawan harus disiapkan secara matang. Pentingnya penegakan hukum juga ditekankan untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan akibat kelalaian atau kesengajaan," kata Kombes Jeki.
Dalam rapat tersebut, Kabagops Polresta Pekanbaru, Kompol Novaldi, juga menyampaikan data terbaru terkait penurunan signifikan kasus karhutla dari tahun sebelumnya.
BPBD Kota Pekanbaru juga menunjukkan kesiapsiagaannya dengan menyiapkan segala perlengkapan dan strategi aksi dalam tim terpadu untuk menghadapi potensi bencana karhutla.
Kepala BMKG Kota Pekanbaru memberikan gambaran tentang prediksi cuaca dan memperlihatkan bahwa musim kemarau diperkirakan akan berlangsung hingga Oktober, dengan puncaknya pada bulan Agustus 2024.
Sementara itu, Basarnas Kota Pekanbaru menguatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi karhutla dengan mendukung rencana pelatihan bersama untuk meningkatkan koordinasi antarinstansi.
Rapat ini mencerminkan komitmen bersama untuk menjaga keamanan lingkungan dan sumber daya alam di Kota Pekanbaru. Langkah-langkah konkret telah dipersiapkan untuk menghadapi tantangan musim kemarau yang semakin berat, memastikan kesiapsiagaan maksimal dalam menghadapi ancaman karhutla.