JAKARTA, SABTANEWS.COM -+ Aliansi Gerakan Mahasiswa Pemantau Masyarakat Riau (GEMPAR) menggelar aksi demonstrasi di Mabes Polri, mendesak pihak kepolisian untuk segera mengambil alih dan menuntaskan kasus dugaan video porno yang melibatkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Rokan Hilir, Fauzi Efrizal.
Dalam aksi yang dipimpin oleh Tommy, perwakilan GEMPAR, ia menyampaikan bahwa pada 1 Oktober 2024, pihaknya telah resmi melaporkan kasus dugaan video call seks (VCS) yang beredar di media sosial kepada Mabes Polri.
"Kami menuntut agar kasus ini segera diproses,” tegas Tommy di depan gedung Mabes Polri, Rabu (2/10/24).
Gempar memintah agar Mabes Polri mengambila alih kasus yang melibatkan Sekda Rohil tersebut
"Saya merasa perlu untuk mengambil langkah lebih lanjut, mengajukan permohonan agar Mabes Polri mengambil alih kasus ini," Ujar Tommy.
Tommy juga mengungkapkan kekhawatirannya terkait potensi penghilangan alat bukti.
"Ada dugaan bahwa Sekda Rohil telah mengubah ventilasi di ruangan yang digunakan saat melakukan VCS, yang berpotensi menghilangkan jejak bukti," tambahnya.
Kasus ini menggegerkan publik dan mencoreng citra aparatur sipil negara (ASN) serta pejabat publik. Video dengan adegan VCS yang diduga melibatkan Fauzi Efrizal menjadi viral di media sosial dan menuai perhatian nasional, mengingat wajah pelaku sangat mirip dengan pejabat yang bersangkutan.
Dampak dari kasus ini tidak hanya merusak integritas Sekda, tetapi juga mengikis kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah. Munculnya dugaan keterlibatan pejabat publik dalam skandal seperti ini menimbulkan kegemparan, terutama di Kabupaten Rokan Hilir.
GEMPAR menekankan pentingnya transparansi dan keadilan dalam penanganan kasus ini, agar masyarakat dapat memperoleh kepastian hukum dan pemulihan kepercayaan terhadap institusi pemerintah.**