PEKANBARU, SABTANEWS.COM - Usaha laundry di Indonesia masih menjadi salah satu bisnis yang menawarkan keuntungan serta peluang penghasilan besar. Hal ini dikarenakan peningkatan intensitas orang yang sibuk bekerja sehingga tidak sempat mencuci pakaiannya sendiri. Atas dasar ini juga Lapas Narkotika Kelas IIB Rumbai menerapkan pelatihan kepada para warga binaannya dengan harapan dapat menjadi keterampilan yang bisa diterapkan dalam kehidupannya di luar lembaga pemasyarakatan kelak, Rabu (30/10/2024).
Sebagai salah satu bentuk kegiatan kerja yang berkembang di Lapas Narkotika Rumbai, unit kerja laundry banyak diminati oleh para WBP yang ingin bekerja di bagian kebersihan pakaian tersebut. Terutama bagi warga binaan pindahan yang membutuhkan kegiatan kerja demi mengurangi kejenuhan serta sebagai syarat pengajuan hak bersyarat WBP.
Hari ini petugas giatja Lapas Narkotika Rumbai melakukan Quality Control terhadap kegiatan laundry. Hal ini dilakukan agar kualitas dan tingkat kepuasan konsumen tetap terjaga. Dalam kegiatan ini juga diberikan penjelasan dan pencontohan tata cara pengemasan hasil laundry agar tertata rapi.
Nurmanila salah satu staff giatja menjelaskan bahwa kegiatan pengecekan ini dilakukan rutin demi menjaga kepuasan konsumen. "Kualitas dari sarana yang digunakan terus kami tingkatkan seperti pengadaan mesin cuci front loader, kualitas deterjen dan parfum yang dijaga, serta plastik kemas khusus laundry," Ungkapnya.
Adapun Laundry tersebut yang difasilitasi oleh seksi Kegiatan Kerja Lapas Narkotika Rumbai di ruang laundry Lapas. Kepala Lapas Narkotika Kelas IIB Rumbai, Henri Alfa Edison Damanik, mengatakan pihaknya memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk menerima pembinaan melalui laundry.
“Kita berharap bahwa kegiatan ini akan meningkatkan kompetensi warga binaan sehingga mereka dapat memanfaatkan keterampilan ini untuk membuka usaha secara mandiri setelah bebas,” ungkap Kalapas.