KUPANG, SABTANEWS.COM – Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-RDTL Sektor Barat Yonarhanud 15/DBY menginisiasi musyawarah untuk membantu menyelesaikan permasalahan hewan ternak yang hilang dan merusak kebun warga di Dusun Nino. Kegiatan ini mempertemukan perwakilan masyarakat Indonesia dan Timor Leste, serta tokoh-tokoh setempat, untuk menemukan solusi bersama dalam menjaga keharmonisan di wilayah perbatasan. Jumat (8/11/24)
Turut hadir dalam musyawarah tersebut Serka Didik Kurniawan (Danpos Nino) bersama enam anggota Pos Nino, Babinsa Inbate Serka Lamberto, Babikamtibnas Aiptu Jefri, dan sejumlah tokoh masyarakat, termasuk Bapak Melki (Dusun Nino), Bapak Tyos (Lurah), Bapak Henderikus Lelan Eko (tokoh adat), serta perwakilan masyarakat Timor Leste. Dialog ini berlangsung di kebun milik Bapak Jhon Punef, tempat kejadian yang menjadi titik permasalahan.
Permasalahan ini bermula dari keluhan warga tentang hewan ternak yang memasuki kebun dan merusak tanaman. Kehadiran Satgas Pamtas RI-RDTL Yonarhanud 15/DBY dalam musyawarah ini menjadi jembatan antara masyarakat Dusun Nino dan masyarakat Timor Leste untuk merumuskan solusi secara damai dan menjaga keharmonisan antarwarga.
Serka Didik Kurniawan menyampaikan, “Kami berharap pertemuan ini dapat memperkuat komunikasi dan kerja sama antarwarga di wilayah perbatasan. Satgas Pamtas bersama tokoh masyarakat dan pemerintah setempat akan terus berkoordinasi untuk memastikan masalah dapat terselesaikan dengan baik.”
Satgas Pamtas RI-RDTL berharap melalui musyawarah dan kerja sama yang berkelanjutan, permasalahan ini dapat diselesaikan secara damai, serta menciptakan lingkungan yang aman dan harmonis di wilayah perbatasan Indonesia-Timor Leste. (Pen Yonarhanud 15/DBY)