PEKANBARU (RIAU) - Keluarga pasien mencak-mencak melontarkan kekecewaannya terhadap pelayanan IGD Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Kota Pekanbaru. Pasalnya, pasien masuk IGD RSD Madani di Jalan Garuda Sakti, akibat sesak nafas, sekira pukul 14.00 WIB, Sabtu (14/12).
Pasien bernama Lolya Saputra Siregar (41) mengalami sesak nafas akut dan langsung dilarikan ke IGD RSD Madani oleh pihak keluarganya. Sesampainya di IGD pasien diberikan pelayanan biasa seperti diberikan oksigen dan tidak ada penanganan maksimal sebagaimana fasilitas Istalasi Gawat Darurat.
Berjam-jam kelurga pasien menunggu keputusan pihak penanggungkawab IGD, hingga lebih kurang 10 jam.
"Pasien masuk IGD RSD Madani ditangani dokter umum yang piket saat itu, dan saat itu dr Yandra SpP (Spesialis Paru) selaku penanggungjawab dinilai lalai dalam penanganan pasien. Dimana dari jam 14.00 WIB sampai jam 22.30 WIB baru dapat keputusan atas pasien dirujuk ke RSI Ibnu Sina," tukas salah seorang keluarganya yang enggan menyebutkan namanya.
"Kalau mau di rujuk, ujarnya sambil memperlihatkan kekecewaan, kenapa tidak dari siang hari tadi atau sore di rujuk. Kan kelamaan pasien menunggu keputusan pihak IGD RSD Madani yang dinilai ditelantarkan."
Perihal ini, pihak pasien akan melaporkan peristiwa pelayanan di IGD RSD Madani ini ke Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah dan Pusat. Selain itu akan kita surati ke pihak Konsul Kedokteran Indonesia (KKI) ulah pelayanan, tandasnya.
Kami ingin IDI dan KKI turun tangan serta menangani pelayanan IGD RSD Madani ini. Dimana tanggungjawab pengawas internal, pihak direktur dan kadiskes Kota Pekanbaru.
Sementara itu, berita kekecewaan warga ini, awak media mencoba menghubungi direktur RSD Madani. Namun hingga berita ini diterbitkan, pihak media belum mendapatkan konfirmasinya. (***)