Gangguan Pertumbuhan dan Anak Kekurangan Gizi Kronis Penyebab Anak Alami Stunting

- Desember 06, 2024
advertise here


DAIRI, SABTANEWS.COM -- Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan  Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3A2KB) Kabupaten Dairi, gelar Diseminasi Audit Kasus Stunting II. Kamis (5/12/2024) di Aula PLUT KUMKM Dairi

Ketua Tim Penanganan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Dairi, Jonny Hutasoit mengajak seluruh pihak yang terkait untuk tetap dan secara terus menerus mengajak masyarakat untuk ikut berperan dalam penurunan angka stunting

"Tidak bosan-bosan kita harus terus mengajak masyarakat agar lebih peduli kesehatan anak sejak dalam kandungan, sehingga bagaimana perpecahan permasalahan stunting ini dapat diselesaikan, " Ujarnya

Selanjutnya dikatakan, Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting, bahwa ada 5 strategi nasional dalam percepatan penurunan stunting yaitu 1. Peningkatan komitmen dan visi kepemimpinan di Kementerian/Lembaga, Pemerintah Provinsi, Pemerintah daerah/kota dan pemerintah desa. 2. Peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat.

"Ketiga yaitu Peningkatan konvergensi intervensi spesifik dan intervensi sensitif di kementerian/lembaga, pemerintah. 4. Peningkatan ketahanan pangan  dan gizi pada tingkat individu, keluarga, dan masyarakat provinsi pemerintah daerah/kota dan pemerintah desa. 5. Penguatan dan pengembangan sistem, data, informasi, riset dan inovasi untuk menindaklanjuti isu strategis tersebut, disusun rencana aksi nasional melalui pendekatan beresiko," Ucapnya

Selanjutnya, Evi Berlian M. Psi Psikolog mengatakan menurut WHO (2015) stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada dibawah standar

Dikatakannya, adapun dampak stunting dalam jangka pendek yaitu Daya tahan tubuh berkurang dan rentan terkena infeksi. Risiko kematian anak stunting lebih tinggi karena massa otot dan massa lemak anak stunting lebih sedikit, dan meningkat bila menderita infeksi. Stunting berhubungan dengan kekurangan gizi kronis dan Nutrisi memengaruhi perkembangan otak. Maka perkembangan otak pada anak stunting tidak optimal.

"Sedangkan untuk jangka panjangnya, yaitu Memengaruhi perkembangan kognitif anak. Anak yang stunting, pada masa remaja dan dewasanya lebih banyak mengalami masalah psikologis dan IQ yang lebih rendah, sehingga menyebabkan tingkat pendidikan rendah dan status ekonomi yang rendah pula.Pada anak stunting, terjadi penurunan enzim dan hormon sehigga oksidasi lemak berkurang sehingga lemak mudah disimpan dalam tubuh," Katanya

Diseminasi Audit Kasus Stunting II turut menghadirkan 4 orang tim pakar yaitu dr. Elisabeth Tarigan, Sp. A, (Tim pakar spesialis anak), dr. Haripin Togap Sinaga, MCN ( Tim pakar ahli Gizi), dr. Bonar Sinaga, SpOG (tim pakar spesialis Obstetri dan Ginekologi) dan Evi Berlian M. Psi Psikolog (Tim pakar psikologi). (Gandali)

Advertisement advertise here