RIAU, SABTANEWS.COM -- Indonesia berduka, Salah seorang warga Bengkalis Pulau Rupat, Provinsi Riau menjadi korban jiwa dari Insiden penembakan terhadap lima PMI non-prosedural oleh APMM terjadi pada Jumat (24/1) pukul 03.00 dini hari waktu Malaysia yang sontak menggemparkan berita jagat raya dan memicu emosi warga Indonesia karena mengingat kejadian serupa ini tidak terjadi kali pertama melainkan sudah berkali-kali terjadi yang tercatat berdasarkan sumber LSM Migrant Care mencatat ada puluhan kasus kematian pekerja migran Indonesia di tangan aparat Malaysia yang belum terungkap. LSM Migrant Care mencatat setidaknya 75 pekerja migran Indonesia (PMI) telah meninggal selama 20 tahun terakhir, karena diduga extrajudicial killing atau pembunuhan oleh aparat tanpa proses peradilan di Malaysia.
"Minggu,2/02/2024, Aditya saat berikan keterangan kepada wartawan".
Sambung - Insiden yang terjadi beberapa hari lalu juga seharusnya dapat menjadi refleksi bagi bangsa Indonesia, mengingat Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia adalah amanat dari pembukaan UUD 1945 sebagai perwujudan bangsa yang besar, Dalam hal ini Ketua IPMKB-P - Aditya Prayoga mengajak seluruh Elemen Masyarakat dan Pemerintah Turut Serta Dalam menyuarakan serta mengawal proses Penegakan Hukum dalam kasus Penembakan WNI di Malaysia berjalan Transparan.
"Tegas , Aditya Prayoga Selaku ketua terpilih Ikatan Pelajar Mahasiswa kabupaten Bengkalis Pekanbaru (IPMKB-P) Periode 2025-2027".