SURABAYA, SABTANEWS.COM -- ingan tipu-tipu bermodus bisnis kembali memakan korban. Seorang perempuan bernama Nurlaila, warga Surabaya, menjadi korban penipuan dengan modus kerja sama bisnis kayu yang dilakukan oleh seorang pria yang mengaku bernama Adi Gunawan, asal Madiun.
Pertemuan keduanya bermula dari media sosial. Setelah berkenalan dan menjalin komunikasi, Adi mengatur pertemuan langsung dengan Nurlaila. Jumat, 18 April 2025, sekitar pukul 12.00 WIB, mereka bertemu di kawasan Manukan, Tandes, Surabaya. Pertemuan itu tidak hanya berdua—Nurlaila turut mengajak rekannya untuk makan bersama di Warung Pak Mufid.
Keseriusan Adi dalam tawaran bisnis kayu membuat Nurlaila percaya. Keesokan harinya, Sabtu, 19 April 2025, Nurlaila memenuhi ajakan Adi untuk ikut ke Lawang, Malang, guna menemui rekan bisnis Adi yang diklaim sudah siap bertransaksi. Mereka sempat makan siang di Pasar Lawang, sebelum Adi meminjam motor milik Nurlaila dengan alasan akan menjemput seseorang yang disebut sebagai rekan bisnisnya.
Namun hingga sore hari, Adi tak kunjung kembali. Nomor telepon tak aktif, pesan tak dibalas, dan jejak pria yang mengaku asal Madiun itu lenyap seketika. Nurlaila sadar, dirinya telah menjadi korban penipuan.
Saat ini, kasus tersebut telah dilaporkan ke Polsek Lawang. Kepolisian mulai melakukan pelacakan terhadap identitas dan keberadaan pelaku. Korban berharap aparat bertindak cepat sebelum pelaku kembali mengincar korban lain dengan modus serupa.
"Saya cuma ingin motor saya kembali, dan pelakunya bisa ditangkap agar tidak ada lagi yang tertipu seperti saya," ujar Nurlaila kepada wartawan usai membuat laporan.
Kasus ini menambah daftar panjang modus penipuan yang bermula dari media sosial. Kepercayaan yang dibangun dalam waktu singkat, ditambah narasi bisnis menggiurkan, menjadi senjata utama para pelaku dalam menjerat korban.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap tawaran kerja sama bisnis dari orang yang belum dikenal dengan baik, terlebih jika pertemuan awal terjadi secara daring.
